Mandi junub itu ialah mandi yang diwajibkan oleh agama Islam atas orang-orang mukalaf dari kalangan pria maupun wanita untuk membersihkan diri dari hadats besar. Dan menurut aturan Syari’at Islamiyah, mandi junub itu dinamakan mandi wajib dengan mengalirkan air ke seluruh bagian tubuh. Mandi junub ini adalah termasuk dari perkara syarat sahnya shalat kita, sehingga bila kita tidak mengerjakannya dengan cara yang benar maka mandi junub kita itu tidak dianggap sah sehingga kita masih belum lepas dari hadats besar. Akibatnya shalat kita dianggap tidak sah bila kita menunaikannya dalam keadaan belum bersih dari hadats besar dan kecil. Sedangkan mandi junub yang benar itu ialah mandi junub yang dilakukan dengan mengamalkan car-cara mandi junub yang diajarkan oleh Nabi Muhammad sallallahu alaihi wa aalihi wasallam.
Beberapa keadaan yang diwajibkan untuk mandi junub :
Ada beberapa keadaan yang menyebabkan dia dianggap dalam keadaan berhadat besar sehingga diwajibkan dia untuk melepaskan diri darinya dengan mandi junub. Beberapa keadaan itu adalah sebagai berikut :
1. Keluarnya mani, apakah karena syahwat atau karena sebab yang lainnya. Hal ini sebagaimana dinyatakan oleh Nabi Muhammad sallallahu alaihi wa aalihi wasallam dalam sabda beliau sebagai berikut :
(tulis haditsnya di Syarah Shahih Muslim An Nawawi juz 4 hal. 30 hadits ke 81)
Dari Abi Sa’id Al Khudri dari Nabi sallallahu alaihi wa aalihi wasallam, bahwa beliau bersabda : “Hanyalah air itu (yakni mandi) adalah karena air pula (yakni karena keluar air mani”. HR. Muslim dalam Shahihnya.
Dalam menerangkan hadits ini Al Imam Abu Zakaria Muhyiddin bin Syaraf An Nawawi menyatakan : “Dan Ma’nanya ialah : Tidak wajib mandi dengan air, kecuali bila telah keluarnya air yang kental, yaitu mani”.
2. Berhubungan seks, baik keluar mani atau tidak keluar mani. Hal ini sebagaimana yang dinyatakan Nabi Muhammad sallallahu alaihi wa aalihi wasallam dalam sabdanya sebagai berikut :
(tulis haditsnya di Fathul Bari Ibni Hajar jilid 1 hal. 395 hadits ke 291)
Dari Abi Hurairah radhiyallahu anhu, dari Nabi sallallahu alaihi waalihi wasallam, bahwa beliau bersabda : “Apabila seorang pria telah duduk diantara empat bagian tubuh permpuan (yakni berhubungan seks) kemudian dia bersungguh-sungguh padanya (yakni memasukkan kemaluannya pada kemaluan perempuan itu), maka sungguh dia telah wajib mandi karenanya”. HR. Bukhari dalam Shahihnya.
3. Berhentinya haid dan nifas (Masalah ini akan dibahas insyaallah dalam rubrik kewanitaan).
4. Mati dalam keadaan Muslim, maka yang hidup wajib memandikannya. (Masalah ini akan dibahas insyaallah dalam topik pembahasan “cara memandikan jenazah”).
Cara menunaikan mandi junub :
Karena menunaikan mandi junub itu adalah termasuk ibadah kepada Allah Ta’ala, maka disamping harus dilakukan dengan ikhlas karena Allah semata, juga harus pula dilaksanakan dengan cara dituntunkan oleh Rasulullah sallallahu alaihi wa aalihi wasallam. Dalam hal ini terdapat beberapa riwayat yang memberitakan beberapa cara mandi junub tersebut. Riwayat-riwayat itu adalah sebagai berikut :
1. (tulis hadisnya dalam Sunan Abi Dawud jilid 1 hal. 63 hadits ke 249)
“Dari Ali bin Abi Thalib, bahwa Rasulullah sallallahu alaihi wa aalihi wasallam telah bersabda : Barangsiapa yang meningggalkan bagian tubuh yang harus dialiri air dalam mandi janabat walaupun satu rambut untuk tidak dibasuh dengan air mandi itu, maka akan diperlakukan kepadadanya demikian dan demikian dari api neraka”. HR. Abu Dawud dalam Sunannya hadits ke 249 dan Ibnu Majah dalam Sunannya hadits ke 599. Dan Ibnu Hajar Al Asqalani menshahihkan hadits ini dalam Talkhishul Habir jilid 1 halaman 249.
Dengan demikian kita harus meratakan air ketika mandi janabat ke seluruh tubuh dengan penuh kehati-hatian sehingga dilakukan penyiraman air ketubuh kita itu berkalai-kali dan rata.
2. (tulis haditsnya di Fathul Bari jilid 1 halaman 429 hadits ke 248)
“Dari A’isyah radhiyallahu anha beliau menyatakan : Kebiasaannya Rasulullah sallallahu alaihi wa aalihi wasallam apabila mandi junub, beliau memulai dengan mencuci kedua telapak tangannya, kemudian beliau berwudhu’ seperti wudhu’ beliau untuk shalat, kemudian beliau memasukkan jari jemari beliau kedalam air, sehingga beliau menyilang-nyilang dengan jari jemari itu rambut beliau, kemudian beliau mengalirkan air ke seluruh tubuh beliau”. HR. Al Bukhari dalam Shahihnya hadits nomer 248 (Fathul Bari) dan Muslim dalam Shahihnya hadits ke 316. Dalam riwayat Muslim ada tambahan lafadl berbunyi demikian : “Kemudian beliau mengalirkan air ke seluruh tubuhnya, kemudian mencuci kedua telapak kakinya”.
Jadi dalam mandi junubnya Rasulullah sallallahu alaihi wa aalihi wasallam, beliau memasukkan air ke sela-sela rambut beliau dengan jari-jemari beliau. Ini adalah untuk memastikan ratanya air mandi junub itu sampai ke kulit yang ada di balik rambut yang tumbuh di atasnya. Sehingga air mandi junub itu benar-benar mengalir ke seluruh kulit tubuh.
3. (tulis haditsnya di Shahih Muslim Syarh An Nawawi juz 3 hal 556 hadits ke 317)
“Maimunah Ummul Mu’minin menceritakan : Aku dekatkan kepada Rasulullah sallallahu alaihi wa aalihi wasallam air mandi beliau untuk janabat. Maka beliau mencuci kedua telapak tangan beliau dua kali atau tiga kali, kemudian beliau memasukkan kedua tangan beliau ke dalam bejana air itu, kemudian beliau mengambil air dari padanya dengan kedua telapak tangan itu untuk kemaluannya dan beliau mencucinya dengan telapak tangan kiri beliau, kemudian setelah itu beliau memukulkan telapak tangan beliau yang kiri itu ke lantai dan menggosoknya dengan lantai itu dengan sekeras-kerasnya. Kemudian setelah itu beliau berwudlu’ dengan cara wudlu’ yang dilakukan untuk shalat. Setelah itu beliau menuangkan air ke atas kepalanya tiga kali tuangan dengan sepenuh telapak tangannya. Kemudian beliau membasuh seluruh bagian tubuhnya. Kemudian beliau bergeser dari tempatnya sehingga beliau mencuci kedua telapak kakinya, kemudian aku bawakan kepada beliau kain handuk, namun beliau menolaknya”. HR. Muslim dalam Shahihnya hadits ke 317 dari Ibnu Abbas.
Dari hadits ini, menunjukkan bahwa setelah membasuh kedua telapak tangan sebagai permulaan amalan mandi junub, maka membasuh kemaluan sampai bersih dengan telapak tangan sebelah kiri dan setelah itu telapak tangan kiri itu digosokkan ke lantai dan baru mulai berwudhu’. Juga dalam riwayat ini ditunjukkan bahwa setelah mandi junub itu, sunnahnya tidak mengeringkan badan dengan kain handuk.
4. (tulis haditsnya di Fathul Bari jilid 1 halaman 372 hadits ke 260)
“Dari Maimun (istri Nabi sallallahu alaihi wa aalihi wasallam), beliau memberitakan bahwa Nabi sallallahu alaihi wa aalihi wasallam ketika mandi janabat, beliau mencuci kemaluannya dengan tangannya, kemudian tangannya itu digosokkan ke tembok, kemudian setelah itu beliau mencuci tangannya itu, kemudian beliau berwudlu’ seperti cara wudlu’ beliau untuk shalat. Maka ketika beliau telah selesai dari mandinya, beliau membasuk kedua telapak kakinya”. HR. Bukhari dalam Shahihnya, hadits ke 260.
Dari hadits ini, menunjukkan bahwa menggosokkan telapak tangan kiri setelah mencuci kemaluan dengannya, bisa juga menggosokkannya ke tembok dan tidak harus ke lantai. Juga dalam hadits ini diterangkan bahwa setelah menggosokkan tangan ke tembok itu, tangan tersebut dicuci, baru kemudian berwudlu’.
Penutup Dan Kesimpulan :
Dari berbagai riwayat tersebut di atas kita dapat simpulkan, bahwa cara mandi junub itu adalah sebagai berikut :
1. Mandi junub harus diniatkan ikhlas semata karena Allah Ta’ala dalam rangka menta’atiNya dan beribadah kepadaNya semata.
2. Dalam mandi junub, harus dipastikan bahwa air telah mengenai seluruh tubuh sampaipun kulit yang ada di balik rambut yang tumbuh di manapun di seluruh tubuh kita. Karena itu siraman air itu harus pula dibantu dingan jari jemari tangan yang mengantarkan air itu ke bagian tubuh yang paling tersembunyi sekalipun.
3. Mandi junub dimulai dengan membasuh kedua telapak tangan sampai pergelangan tangan, masing-masing tiga kali dan cara membasuhnya dengan mengguyur kedua telapak tangan itu dengan air yang diambil dengan gayung. Dan bukannya dengan mencelupkan kedua telapak tangan itu ke bak air.
4. Setelah itu mengambil air dengan telapak tangan untuk mencuci kemaluan dengan telapak tangan kiri sehingga bersih.
5. Kemudian telapak tangan kiri itu digosokkan ke lantai atau ke tembok sebanyak tiga kali. Dan setelah itu dibasuh dengan air.
6. Setelah itu berwudlu’ sebagaimana cara berwudlu’ untuk shalat.
7. Kemudian mengguyurkan air dari kepala ke seluruh tubuh dan menyilang-nyilangkan air dengan jari tangan ke sela-sela rambut kepala dan rambut jenggot dan kumis serta rambut mana saja di tubuh kita sehingga air itu rata mengenai seluruh tubuh.
8. Kemudian bila diyakini bahwa air telah mengenai seluruh tubuh, maka mandi itu diakhiri dengan membasuh kedua telapak kaki sampai mata kaki.
9. Disunnahkan untuk tidak mengeringkan badan dengan kain handuk atau kain apa saja untuk mengeringkan badan itu.
10. Disunnahkan untuk melaksanakan mandi junub itu dengan tertib seperti yang dicontohkan oleh Nabi Muhammad sallallahu alaihi wa aalihi wasallam.
Demikianlah cara mandi junub yang benar sebagaimana yang diajarkan oleh Nabi Muhammad sallallahu alaihi wa aalihi wasallam dan juga telah dicontohkan oleh beliau. Semoga dengan kita menunaikan ilmu ini, amalan ibadah shalat kita akan diterima oleh Allah Ta’aala karena kita telah suci dari junub atau hadats besar. Amin Ya Mujibas sa’ilin.1. Tentang pengertian orang yang mukalaf , artinya orang yang telah baligh dari sisi usianya dan telah mumayyiz dari sisi kemampuan berfikirnya. Mumayyiz itu sendiri artinya ialah kemampuan membedakan mana yang bermanfaat baginya dan mana pula yang bermudarat.
2. Tentang pengertian hadatas besar , telah diterangkan dalam Salafi ed. 1 th. V hal. ?
3. Ar Raudhatun Nadiyah, Al Allamah Shiddiq Hasan Khan, hal. 35.
4. Al Majmu’ Syarah Muhadzdzab, Abu Zakaria Muhyiddin bin Syaraf An Nawawi, jilid 2 hal. 153, Darul Fiker Beirut Libanon, cet. Th. 1417 H / 1996 M.
Disalin dari: http://alghuroba.org/junub.php
September 12, 2008 pukul 4:05 am
Terima Kasih,
saya mengakui awam terhadap agama.dengan adanya penjelasan mandi junub saya menjadi tau,ooo gitu tho….berarti selama ni mandi junub yang saya lakukan tidak benar.
1. Menurut bapak gimana?cara mandi sayakan salah…..tp dalam niat sudah ada…,apakah sholat dll saya diterima Allah
2. Trus menurut teman2 saya mandi kramas…menggunakan sampo apakah itu benar
Mei 20, 2009 pukul 5:50 am
1)Memang tidak bisa dipungkiri bahwa banyak kaum muslimin yang masih tidak mengetahui cara mandi janabah yang benar sesuai tuntunan nabi sehingga terjerumus dalam kesalahan dalam pelaksanaannya. klo kesalahan itu dilakukan karena ketidaktahuan, Insya Allah Allah akan memaafkannya karena Allah memaafkan hamba-Nya yang lupa dan tak tahu. . Namun janganlah kita selalu melegitimasi kesalahan dalam beribadah dengan alasan “tak tahu” karena Islam selalu menyuruh ummatnya untuk senantiasa menuntut ilmu agar dapat menghilangkan kebodohan/kejahilan.Wallahu a’lam
2)Mandi janabah dengan menggunakan sampo dengan tujuan keramas tidaklah merupakan satu kemestian.Yang terpenting adalah bagaimana air bisa mengenai seluruh bagian rambut dan kulit kepala .Bahkan bagi wanita tidak diwajibkan untuk membuka gelungan rambut ketika mandi janabah. Dalilnya adalah : Ummu Salamah pernah bertanya kepada Rasulullah -shalllallahu alaihi wasallam-, “Wahai Rasulullah, sesungguhnya saya adalah wanita yang mempunyai guungan rambut yang tebal, apakah saya harus membukanya saat mandi junub?” beliau menjawab, “Tidak perlu, yang wajib atas kamu hanyalah menuangkan air di atas kepalamu sebanyak tiga kali tuangan kemudian kamu menuangkan air ke seluruh tubuhmu. Maka dengan itu kamu telah suci.” (HR. Muslim no. 742 dan selainnya).Wallahu a’lam
Maret 22, 2012 pukul 7:30 am
trnyata mudah ya bagi prmpuan…makasi..
Juni 23, 2013 pukul 7:06 am
klw ada keraguan ustad ???
Juni 15, 2016 pukul 1:54 pm
asalkan diniatkan untuk junub maka insya ALLAH syah
Januari 2, 2009 pukul 2:14 pm
assalamu’alaikum.. Wr. Wb.
Ma’af, kalau saya baca dalam kutipan diatas, sepertinya saya tidak menemukan adanya keharusan (wajib) niat terlebih dahulu sebelum melaksanakan mandi junub. setahu saya niat dalam mandi junub hukumnya wajib..
mohon penjelasan dari sohib..
sebelumnya mohon ma’af, terima kasih..
wassalam..
Mei 20, 2009 pukul 5:55 am
Memang betul yang saudara katakan.Niat adalah syarat sahnya seluruh ibadah, Semua ibadah mewajibkan adanya niat sebagaimana dalam hadits Umar bin Al-Khaththab yang masyhur, “Sesungguhnya setiap amalan -syah atau tidaknya- tergantung dengan niatnya.” (HR. Al-Bukhari no. 1 dan 54 dan Muslim no. 1907) Namun yang perlu diingat bahwa niat tempatnya di dalam hati dan tidak perlu dilafadzkan sebab hal ini tidak pernah diajarkan oleh Rasulullah.
Agustus 18, 2011 pukul 10:44 am
jadi, kalau berniat harus dalam hati tdak bleh dengan lisan ,,, yach ????????????
Agustus 25, 2011 pukul 5:55 am
betul
Januari 8, 2009 pukul 6:18 pm
assalaamu’alaikum warahmatullahi wabarokaatuh,,
saya masih bingung apa bedanya antara mandi junub dengan mandi wajib?
ada yang mengatakan tidak ada bedanya, karena kata mandi junub hanya istilah dari mandi wajib,,
akan tetapi, ketika saya belajar di sebuah pesantren kilat, seorang guru di sana mengatakan orang yang berhenti haid mandinya bukanlah mandi junub namanya, tetapi mandi wajib,,
mohon penjelaannya pak!
teimakasih,,
Januari 10, 2009 pukul 4:43 am
Mandi Junub dg mandi wajib itu sama secara istilah. Wallahu a`lam.
Februari 12, 2009 pukul 5:46 pm
terima ksh ata sinfonya.. aQ smepet bingung cr mandi junub yg benar, abis versinya terlalu banyak.. 🙂
April 14, 2009 pukul 4:35 am
apakah boleh sehabis mandi junub, wudhu lagi
Mei 15, 2009 pukul 1:10 pm
menurut sepengetahuan saya, setelah mandi junub, jika ingin menunaikan ibadah sholat, diharuskan berwudhu lagi, meskipun waktu mandi junub itu kita sudah berwudhu.
Mei 20, 2009 pukul 5:32 am
Kaifiat Mandi Junub
Para ulama menyebutkan bahwa kaifiat mandi junub ada 2 cara:
1. Cara yang sempurna, yaitu mengerjakan semua rukun, wajib dan sunnah dalam mandi junub.
2. Cara yang mujzi’ (yang mencukupi), yaitu hanya melakukan yang merupakan rukun dalam mandi junub.
(Lihat Al-Mughni: 1/287, Al-Majmu’: 2/209 dan Al-Muhalla: 2/28)
Kaifiat mandi yang mujzi’:
1. Niat.
2. Mencuci dari kotoran yang menimpa atau najis –kalau ada-.
3. Menyiram kepala sampai ke dasar rambut dan seluruh anggota badan dengan air.
Ada beberapa dalil yang menunjukkan cara ini, diantaranya:
1. Firman Allah Ta’ala, “Dan kalau kalian junub maka bersucilah.” (QS. Al-Maidah: 6)
Imam Ibnu Hazm berkata dalam Al-Muhalla (2/28), “Bagaimanapun caranya dia bersuci (mandi) maka dia telah menunaikan kewajiban yang Allah wajibkan padanya.”
2. Ummu Salamah pernah bertanya kepada Rasulullah -shalllallahu alaihi wasallam-, “Wahai Rasulullah, sesungguhnya saya adalah wanita yang mempunyai guungan rambut yang tebal, apakah saya harus membukanya saat mandi junub?” beliau menjawab, “Tidak perlu, yang wajib atas kamu hanyalah menuangkan air di atas kepalamu sebanyak tiga kali tuangan kemudian kamu menuangkan air ke seluruh tubuhmu. Maka dengan itu kamu telah suci.” (HR. Muslim no. 742 dan selainnya)
3. Hadits Imran bin Hushain yang panjang dalam Ash-Shahihain, dia berkata, “Dan yang terakhir adalah diberikannya satu bejana air kepada yang orang yang terkena janabah lalu beliau (Nabi) bersabda: Pergilah dan tuangkan air itu ke seluruh tubuhmu.”.(Lihat Asy-Syarh Al-Mumti’: 1/424).
Kami katakan: Bagi mereka yang kekurangan air atau yang tidak punya banyak waktu untuk mandi -karena harus segera shalat atau selainnya-, maka hendaknya mereka cukup mengerjakan kaifiat ini karena ini adalah ukuran minimal syahnya mandi.
Kaifiat mandi sempurna:
Sifat mandi yang sempurna ada dua cara, disebutkan dalam hadits Aisyah dan Maimunah yang keduanya diriwayatkan oleh Imam Al-Bukhari dan Muslim. Berikut penyebutannya:
A. Cara mandi junub yang pertama:
Aisyah berkata, “Sesungguhnya kebiasaan Nabi -shallallahu alaihi wasallam- kalau beliau mandi junub adalah: Beliau mulai dengan mencuci kedua (telapak) tangannya, kemudian beliau berwudhu (sempurna) seperti wudhu beliau kalau mau shalat. Kemudian beliau mengambil air lalu memasukkan jari-jemarinya ke dasar-dasar rambutnya, sampai tatkala beliau merasa air sudah membasahi semua bagian kulit kepalanya, beliau menyiram kepalanya dengan air sebanyak tiga kali tuangan, kemudian beliau menyiram seluruh bagian tubuh yang lainnya..” (HR. Al-Bukhari no. 248, 272 dan Muslim no. 316)
Kesimpulan cara yang pertama adalah:
1. Mencuci kedua telapak tangan tanpa ada pembatasan jumlah.
2. Berwudhu sempurna, dari mencuci telapak tangan sampai mencuci kaki. Jadi telapak tangannya kembali dicuci, berdasarkan lahiriah hadits.
3. Setelah berwudhu sempurna, beliau mengambil air dengan kedua telapak tangan beliau lalu menyiramkannya ke kepala seraya memasukkan jari jemari beliau ke bagian dalam rambut agar seluruh bagian rambut dan kulit kepala terkena air.
4. Setelah yakin seluruh bagian kulit kepala telah terkena air, beliau menuangkan air ke atas kepalanya sebanyak tiga kali tuangan.
5. Kemudian yang terakhir beliau menyiram seluruh tubuhnya yang belum terkena air.
B. Cara mandi junub yang kedua:
Ini disebutkan dalam hadits Maimunah, istri Nabi -shallallahu alaihi wasallam-. Diriwayatkan oleh Al-Bukhari no. 259, 265, 266, 274, 276, 281 dan berikut lafazh gabungan seluruh riwayatnya:
Maimunah berkata, “Saya meletakkan air yang akan digunakan oleh Nabi -shallallahu alaihi wasallam- untuk mandi lalu menghijabi beliau dengan kain. Maka beliau menuangkan air ke kedua (telapak) tangannya lalu mencuci keduanya sebanyak dua kali atau tiga kali, kemudian beliau menuangkan air dengan tangan kanannya ke tangan kirinya lalu mencuci kemaluannya dan bagian yang terkena kotoran, kemudian beliau menggosokkan tangannya ke lantai atau ke dinding sebanyak dua kali atau tiga kali. Kemudian beliau berkumur-kumur dan menghirup air ke dalam hidung, kemudian beliau mencuci wajahnya dan kedua lengannya (tangannya sampai siku), kemudian beliau menyiram kepalanya sebanyak tiga kali kemudian menuangkan air ke seluruh tubuhnya. Kemudian beliau bergeser dari tempatnya lalu mencuci kedua kakinya.” Maimunah berkata, “Lalu saya membawakan sepotong kain kepada beliau (sebagai handuk) tapi beliau tidak menghendakinya lalu beliau mengusap air dari badannya dengan tangannya.” (Diriwayatkan juga yang semisalnya oleh Muslim no. 723)
Kesimpulan cara yang kedua:
1. Menuangkan air ke kedua telapak tangannya lalu mencuci keduanya sebanyak dua atau tiga kali.
2. Mengambil air dengan tangan kanannya lalu menuangkannya ke tangan kirinya, lalu beliau mencuci kemaluannya dengan tangan kirinya dan juga mencuci bagian tubuh yang terkena kotoran (madzi atau mani).
3. Menggosokkan tangan kirinya itu ke lantai atau dinding atau tanah untuk membersihkannya, sebanyak dua atau tiga kali.
4. Berkumur-kumur dan menghirup air ke dalam hidung lalu mengeluarkannya.
5. Mencuci wajah lalu mencuci kedua tangan sampai ke siku.
6. Lalu menyiram kepala sebanyak tiga kali siraman.
7. Menyiram seluruh bagian tubuh yang belum terkena air.
8. Bergeser dari tempatnya berdiri lalu mencuci kedua kaki.
Inilah dua kaifiat mandi junub sempurna yang setiap muslim hendaknya mengerjakan keduanya secara bergantian pada waktu yang berbeda, terkadang mandi junub dengan kaifiat Aisyah dan pada kesempatan lain dengan kaifiat Maimunah, wallahu a’lam.
Berikut beberapa permasalahan dalam mandi junub yang tidak tersebut pada kedua hadits di atas:
1. Wajibnya niat dan tempatnya didalam hati.
Karena niat adalah syarat sahnya seluruh ibadah, sebagaimana dalam hadits Umar bin Al-Khaththab yang masyhur, “Sesungguhnya setiap amalan -syah atau tidaknya- tergantung dengan niatnya.” (HR. Al-Bukhari no. 1 dan 54 dan Muslim no. 1907)
2. Hukum membaca basmalah.
Tidak disebutkan dalam satu nash pun adanya bacaan basamalah dalam mandi junub, karenanya kami berpendapat tidak adanya bacaan basmalah di awal mandi junub. Kecuali kalau dia membaca bismillah untuk gerakan wudhu yang ada di tengah-tengah kaifiat mandi, maka itu kembalinya kepada hukum membaca basmalah di awal wudhu. Dan telah kami bahas pada beberapa edisi yang telah berlalu bahwa hukumnya adalah sunnah.
3. Diharamkan seorang yang mandi junub untuk menceburkan dirinya ke dalam air yang diam seperti kolam dan sejenisnya. Berdasarkan hadits Abu Hurairah secara marfu, “Janganlah salah seorang di antara kalian mandi di dalam air yang diam sementara dia junub.” (HR. Muslim no. 283)
4. Disunnahkan untuk memulai dengan anggota tubuh bagian kanan. Aisyah berkata, “Kami (istri-istri Nabi) jika salah seorang di antara kami junub, maka dia mengambil air dengan kedua tangannya lalu meletakkannya di atas kepalanya. Salah satu tangannya menuangkan air ke bagian kepalanya yang kanan dan tangannya yang lainnya di atas bagian kepalanya yang kiri. Dia melakukan itu sebanyak tiga kali.” (HR. Al-Bukhari no. 277)
5. Bagi yang mengikat rambutnya, apakah dia wajib melepaskan ikatannya?
Imam Al-Baghawi berkata -tentang hadits Ummu Salamah yang telah berlalu di awal pembahasan- dalam kitab Syarh Sunnah (2/18), “Hadits inilah yang diamalkan di kalangan semua ahli ilmi, bahwasanya membuka kepang rambut tidak wajib pada mandi junub selama air bisa masuk ke dasar rambutnya.”
Kami katakan: Kalau tidak bisa masuk maka wajib membukan ikatan rambutnya.
6. Bolehkah memakai handuk setelah mandi junub?
Wallahu a’lam, lahiriah hadits Maimunah di atas dimana Nabi -shallallahu alaihi wasallam- menolak handuk yang diberikan oleh Maimunah, menunjukkan disunnahkannya untuk tidak membasuh badan dengan kain akan tetapi dengan tangan. Walaupun hukum asalnya adalah boleh membasuh tubuh dengan kain setelah mandi, hanya saja yang kita bicarakan adalah mana yang lebih utama.
7. Setelah mandi junub, seseorang boleh langsung shalat tanpa berwudhu kembali karena mandi junub sudah mencukupi dari wudhu. Hal ini berdasarkan hadits Aisyah, “Adalah Nabi -shallallahu alaihi wasallam- tidak berwudhu lagi setelah mandi.” (HR. Abu Daud no. 172)
Ibnu Qudamah berkata dalam Al-Mughny 1/289, “Mandi (junub) dijadikan sebagai akhir dari larangan untuk shalat, karenanya jika dia telah mandi, maka wajib untuk tidak terlarang dari sholat. Sesungguhnya keduanya yaitu mandi dan wudhu, dua ibadah yang sejenis, maka yang kecil di antara keduanya (wudhu) masuk (terwakili) ke dalam yang besar sebagaiamana halnya umrah di dalam haji.”
8. Tidak boleh menggabungkan antara mandi junub dengan mandi haid, karena kedua jenis mandi ini telah tegak dalil yang menerangkan wajibnya untuk mengerjakan masing-masing darinya secara tersendiri, karenanya tidak boleh disatukan pada satu mandi. Lihat pembasan masalah ini dalam Tamamul Minnah hal. 126, Al-Muhalla (2/42-47)
Adapun mandi junub dengan mandi jumat, maka boleh digabungkan. Berdasarkan hadits Aisyah secara marfu’, “Barangsiapa yang mandi pada hari jumat maka hendaknya dia mandi dengan cara mandi junub.” (HR. Ahmad)
Para ulama menerangkan bahwa pengamalan hadits di atas bisa dengan dua cara:
a. Apakah dia sengaja membuat dirinya junub yaitu dengan berhubungan dengan istrinya pada hari jumat, agar dia bisa mandi junub pada hari itu.
b. Ataukah dia mandi jumat dengan kaifiat mandi junub, walaupun dia tidak dalam keadaan junub, wallahu a’lam.
9. Dimakruhkan untuk berlebih-lebihan (boros) dalam menggunakan air, baik dalam wudhu maupun dalam mandi junub. Ini berdasarkan dalil umum yang melarang untuk tabdzir (boros) dan berlebih-lebihan dalam segala sesuatu.
10. Cara mandi bersih dari haid/nifas sama dengan mandi junub kecuali dalam dua hal:
a. Disunnahkan setelah mandi untuk menggosok kemaluan dan yang bagian terkena darah dengan kapas atau yang semacamnya yang telah diolesi dengan minyak wangi. Ini untuk membersihkan dan mensucikan dari bau yang kurang sedap.
Hal ini berdasarkan hadits Aisyah secara marfu’, “Salah seorang di antara kalian (wanita haid) mengambil air yang dicampur dengan daun bidara lalu dia bersuci dan memperbaiki bersucinya. Kemudian dia menuangkan air di atas kepalanya seraya menggosoknya dengan gosokan yang kuat sampai air masuk ke akar-akar rambutnya, kemudian dia menyiram seluruh tubuhnya dengan air. Kemudian dia mengambil secarik kain yang telah dibaluri dengan minyak misk lalu dia berbersih darinya.” Aisyah berkata, “Dia mengoleskannya ke bekas-bekas darah.” (HR. Muslim no. 332 dari Aisyah)
b. Disunnahkan mandi dengan air dan daun bidara sebagaimana dalam hadits di atas.
Mei 20, 2009 pukul 6:42 am
@ Abu fairuz
Jazakumullah atas waktu dan ilmu yang antum share kesini. Barakallahu fiika
Mei 27, 2009 pukul 10:12 am
saya pernah dengar begini. semisal saya mandi junub dengan seember air, saat saya sedang mandi junub,air yang di ember(yang kita gunakan utk mandi junub)tidak boleh kecipratan dengan air yang telah kita guyur ke badan kita
adakah dalilnya?
Mei 28, 2009 pukul 2:13 am
Assalamualaikum….
makasih buat informasinya,..saya jadi lebih paham,..
tapi masih ada satu pertanyaan, yaitu jika saya dan suami melakukan prolog jima (ciuman, rabaan sampai oral seks) sampai terangsang, namun suami tidak penetrasi dan tidak keluar mani (sedangkan saya basah), apakah kami wajib mandi junub???
mohon penjelasannya, karena saya bimbang…
terima kasih
Oktober 27, 2010 pukul 4:48 pm
anda tetap mandi junub.sedangkan jika kita mimpi basah kita juga wajib mandi janabah.demikian penjelasan saya.
Mei 28, 2009 pukul 7:29 am
Tidak wajib mandi. karena yang menyebabkan wajib mandi antara lain adalah ketika “timba masuk sumur” walaupun tidak keluar mani, kemudian ketika keluar mani karena jima` ataupun mimpi. Wallahu a`lam
Juni 5, 2009 pukul 10:17 am
Assalamualaikum…
tanya Ustadz…..
saya biasanya mandi wajib seperti ini
1. niat mandi wajib untuk menghilangkan hadats besar.
2. mandi seperti mandi biasanya, menuangkan air ke kepala sampai tiga kali,meratakan air hingga keseluruh tubuh, pake sabun, trus selesai.
pertanyaannya Ustadz sah/benarkah cara mandi wajib yang saya lakukan ini…. mohon di balas di email saya….
terima kasih atas jawabannya….
Juni 7, 2009 pukul 2:01 pm
Assalamualaikum ustadz. semoga ustadz selalu berada dalam lindungan Allah SWT.amien.begini ustadz jika saya mndi wajib, prosesnya seperti ini:
1. saya berniat mandi wajib.
2.air kemudian saya tuangkan diatas kepala sampai dengan keseluru tubuh hingga sampai merata/terkena air semuanya.
3.kemudian saya memakai sabun, dgn kata lain menyabuni badan layaknya orang yang mandi biasa.
4.lalu saya bilas lg dengan air untuk menghilangkan sabun td seperti orang yang mandi biasa juga.
terkadang saya mandi tanpa menggunakan busana sama sekali dengan asumsi agar dapat yakin supaya air dapat mengena keseluruh tubuh.
pertanyaannya adalah sahkah/benarkah secara syar’i cara mandi wajib saya ustadz?
syukron katsir sebelum dan sesudahnya.
Agustus 21, 2009 pukul 3:17 am
IMHO, itu termasuk mandi mujzi’. Sudah diposting oleh Abu Fairuz
Agustus 17, 2009 pukul 6:39 am
Assalamu’alaikum.Wr.Wb,
Saya pernah mengalami hal : setelah saya selesai haidh, belum mandi junub, tapi saya sudah berhubungan suami istri, apa saya harus mandi junub 2 kali, untuk yang haidh dan yang habis berhubungan, mohon penjelasan. Terima kasih.
Wassalam.
Agustus 23, 2009 pukul 4:04 am
berapa ukuran banyak nya air yang dianggap sah untuk mandi junub …mhn jawabannya
Oktober 17, 2010 pukul 12:29 am
2 qulah / 216 liter. bila airnya mengalir tidak harus 2 qulah / . bisa dialirkan. semoga manfaat.
Agustus 29, 2009 pukul 5:52 am
1. apa yang membuat kita harus mandi junub?
2. apakah keluarnya cairan karena syahwat diwajibkan bagi kita untuk jugi mandi ?
September 6, 2009 pukul 3:32 pm
Ass
Bgini pak ustad saya pernah mandi wajib.
Stlah selesai.
Msh ad sisa sdikit air mani yg kluar .
Apkh saya harus mengulang mandi kembali
September 24, 2009 pukul 12:37 am
assalamualaikum…
alhamdulillah,nambah ilmu lagi dan sangat meyakinkan karena disertai dengan referensi haditsnya. ^_^
saya pnya pertanyaan:
1.saya pernah dengar, sewaktu megguyur tubuh itu, pertama tubuh bagian kanan dahulu, stlah itu bru tubuh bagian kiri. apakah ada penjelasan hadits yang sperti itu?
2.boleh tidak, ktika mencuci kemaluan menggunakan sabun?
3.jika setelah kita mandi junub dilanjutkan dengan mandi biasa, apakah mandi junub nya batal atau bagaimana?
terima ksih seblumnya, jika berkenan, mhon dikirimkan juga jwbanny ke e-mail saya..terima kasih
September 24, 2009 pukul 12:38 am
assalamualaikum…
alhamdulillah,nambah ilmu lagi dan sangat meyakinkan karena disertai dengan referensi haditsnya. ^_^
saya pnya pertanyaan:
1.saya pernah dengar, sewaktu megguyur tubuh itu, pertama tubuh bagian kanan dahulu, stlah itu bru tubuh bagian kiri. apakah ada penjelasan hadits yang sperti itu?
2.boleh tidak, ktika mencuci kemaluan menggunakan sabun?
3.jika setelah kita mandi junub dilanjutkan dengan mandi biasa, apakah mandi junub nya batal atau bagaimana?
terima ksih seblumnya, jika berkenan, mhon dikirimkan juga jwbanny ke e-mail saya..terima kasih
wassalamualaikum
September 24, 2009 pukul 3:43 pm
alhamdullilah terima kasih atas smw ilmunya,..
sungguh berguna dn bermanfaat..
Oktober 27, 2009 pukul 6:55 am
Ass.. saat setelah mandi wajib kita mandi seperti biasa boleh atau tidak.? Tolong diJelaskan ya di email saya.! Wasalam…
November 18, 2009 pukul 5:21 am
assalamualaikum wr wb
bagaimana cara mandi wajib (menghilangkan hadast besar) bila ada salah satu anggota tubuh yang tidak boleh terkena air dikarenakan penyakit?
mohon cantumkan dalilnya,!!!! ke email saya ya. thx
wassalam.
Januari 1, 2010 pukul 7:54 am
assalamualaikum wr wb
makin sering browsing makin sip, karena bisa nambah ilmu agamanya. terimakasih untuk smua ustad & ustadzah yang telah berkontribusi di blog ini.
aku mau download artikelnya bolehkan?
trims..
Wasalam
Januari 4, 2010 pukul 4:35 am
Silahkan, semoga bermanfaat bagi saya, anda dan kaum muslimin
Januari 13, 2010 pukul 4:30 am
maaf,mau nanya…
kalau mandi junubnya dengan air hangat boleh gak?
kan kebetulan saya tinggal ditempat yang suhunya agak dingin…yaaaaa airnya gak hangat sih sebenere air hangat yang saya kasih air dingin hingga tidak terlalu panas dan tidak terlalu dingin…
Hukumnya gimana Ya???mohon bimbingannya
Januari 13, 2010 pukul 7:15 am
Semua air boleh kecuali yang terlarang spt kena najis yang sampai mempengaruhi bau,warna dan rasa air tsb. Menggunakan air hangat itu merupakan perkara mubah (boleh-boleh saja). Wallahu a`lam
Agustus 31, 2012 pukul 6:03 am
Kalo menurut saya, air hangat yang disengaja dimasak untuk mandi wajib tidak dibenarkan, sedangkan air yang tidak bergerak (dlm ember) disinari matahari untuk berwuduk pun tdk boleh karena ada unsur pemanasan dari Api…
Adapun jika suhu yg sangat dingin, rasanya mau mandipun takut kedinginan itu karangan belaka, Allah SWT maha tau, coba disegerakan mandi InsyaAllah rasa dinginpun hilang…
Januari 30, 2010 pukul 3:33 pm
assalamualaikum…
kapan waktunya wajib untuk mandi junub?
maksudnya bolehkah mandi junub setelah beberapa jam kemudian setelah keluar mani? kalau boleh max berapa jam?
mhn infonya thx
Januari 31, 2010 pukul 12:19 pm
Tdk ada ketentuan khusus ttg itu, yg jelas sebelum masuk waktu shalat. Wallahu a`lam
Februari 5, 2010 pukul 8:25 am
maaf saya mau nanya. apakah onani itu diharamkan dan apakah jikalau kita melakukannya kita dosa? apakah mandi junub diperbolehkan menggunakan shower?dan apabila kita mengguyur rambut yg kulitnya pus hrs kena menggunakan keran dan tidak menggunakan gayung apakah boleh?
terima kasih
Februari 8, 2010 pukul 2:11 am
Yang terpenting air itu harus merata keseluruh tubuh sampai kekulit kepala dan sela2 kuku sekalipun. Tidak amsalah apakah itu menggunakan gayung atau shower, krn itu hanya perkara teknis saja. Wallahu a`lam
Februari 7, 2010 pukul 4:04 am
apakah benar klo kita mimpi basah trus di bantai ada rambut kita apakah harus ikutm dimandikan ?
Februari 8, 2010 pukul 1:34 am
Wallahu A`lam. Yang jelas seluruh bagian tubuh harus terkena air sampai sela2 kuku. Adapun rambut yang tercecer saya tidak pernah mendapatkan keterangannya. Silahkan bertanya lebih lanjut ke para ustadz yg mereka lebih mengetahui
Februari 27, 2010 pukul 9:09 am
Assalamu’alaikum.
saya masih bingung soal menggosok tangan ke lantai atau dinding, apakah sebuah keharusan? bagaimana urutan utama mandi junub yang sah (tanpa tambahan cara2 yang sunnah)? Terimakasih
Maret 1, 2010 pukul 11:35 am
hm maap saya juga mau nanya masalah onani
apakah termasuk dosa besar??
apakah wajib juga mandi junub?
maap saya orang yg kurang mengerti masalah seperti ini
mohon bimbingannya
terima kasih
Maret 16, 2010 pukul 2:50 pm
mandi junub ada 2 cara sempurna seperti yang di contoh Nabi, dan yang krg sempurna ijtihadnya ulama dari dalil yang ada ayo mau ikut siapa?
Juni 10, 2010 pukul 2:16 am
apakah mandi junub wudlunya tidak hanya sekali???^_^
Juli 12, 2010 pukul 8:02 am
Asalamualaikum wr.wb .
saya mau tanya,
1.Berapa kali kita wajib mNyiramkan air k tubuh kita saat mandi junub ?
2. Itu dari atas kpala saja atau dari bdan sblah knan dan kiri ?
Mhon jawaBan scepatnya .
Makasih.
Wasalamualaikum wr.Wb.
Juli 19, 2010 pukul 4:34 am
trimah ksh tas do’ax
mga Allah mengampuni q krn slh dlam mandi wajib
Juli 21, 2010 pukul 5:11 pm
Asalamualaikum wr.wb .
terimakasih atas postingan’a …
yang saya takutkan apabila ketika melakukan mandi junub hadas yang ada pada tubuh tidak sepenuh’a hilang
yang apabila demikian ibadah yang saya lakukan tidak syah karena saya dalam keadaan berhadas ..
Juli 25, 2010 pukul 4:31 am
assalamtalaikum wr.wb
maaf saya menumpang nanya,
apakah ketika kita mandi junub apakah kita diwajibkan mengalirkan air ke lubang telinga?
sekian
wassalamualaikum wr.wb
Juli 25, 2010 pukul 5:47 am
assalamualaikum wr.wb
saya mau tanya ketika kita mandi junub apakah kita harus mengalirkan air ke lubang telinga dan hidung?
dengan jari atau mengalirkannya dengan gayung ke lubang tersebut?
wassalamualaikum wr.wb
Juli 25, 2010 pukul 5:52 am
assalamualaikum wr.wb
saya mau bertanya ketika kita mandi junub apakah kita harus mengalirkan air ke lubang telinga dan hidung? apakah
dengan jari atau mengalirkannya dengan gayung ke lubang tersebut? saya mohon dengan sangat tolong dijawab pertnyaan ini
wassalamualaikum wr.wb
Agustus 4, 2010 pukul 6:38 am
Mas..klo misalkan kita bertemu perempuan lalu jalan dengannya dan keluar setetes air pada kemaluan kita apakah itu disebut Air Mani, karena air mani kan jika keluar memancar sedangkan ini setetes? Soalnya ada yang mengatakan air yg keluar seperti itu adlh air Mazi…
Mohon Pencerahannya, bls ke email saya saja…
September 5, 2012 pukul 11:56 am
yg nmanya air mani adalah air yg keluarnya memancar,,,,kalo madzi air yg nkeluarnya krna syahwat tp keluarny tidak memancar,,kalo wadi ialah air seperti mani yg keluar bersamaan dgn air kncing disaat kita kencing,,,,,….yang mewajibkan kita mandi hanyalah ketika keluar air mani,,,,.>>>wallohu a’lam
Agustus 11, 2010 pukul 12:40 pm
Sampai mana batasan2 utk membasuh semua lubang2 yg ada d’anggota2 badan. misalnya d’telinga, d’hidung, d’mulut… dll. terima kasih. 😉
Agustus 13, 2010 pukul 8:21 am
saya pgn tanya,,
seandainye air mani nya masih tersisah trus tumpah k lantai kamar mandi gmn bersihkannya???smntara kita sedang mandi junub,,kn takutnya air mani itu terinjak k kaki,dan sulit d bersihkan krn lengket,,seperti lem aibon,,
Agustus 16, 2010 pukul 3:15 pm
Tinggal disiram aja. Krn air mani tidaklah najis
Agustus 17, 2010 pukul 7:53 pm
asslm, ustadz, apakah onani haram. Apakah sering onani itu adalah dosa. Mhn pnjelasan ny. Trm. Asslm w.w
Agustus 29, 2010 pukul 9:03 pm
asalamu’alaikum…
kalau boleh saya mau bertanya..
seumpama dalam keadaan junub lalu tertidur dan mandinya pagi harinya kemudian puasa itu kan puasanya masi sah .
tapi bagaimana jika junub pada malam, kemudian dengan “sengaja” menunda mandinya hingga terbit fajar,
apakah puasanya masih sah.. ?
kemudian apakah benar kalau junub itu tidak membatalkan puasa?, sedang mengapa wanita yang haid tidak diperbolehkan puasa ?
terimakasih..
September 17, 2010 pukul 5:56 pm
Assalamu alaikum wr. Wb
c4rA MND! JoeNUb nee da z4 cr!! zlam4 k!r4″ Da 2Bul4n. KrEnaA bRHbung hP ZA rozak n tag peRNA kW4rnET lag!. thnx AT4z !lMU yG Tl4h AndA brikan kpDa za smOGA ANda mnDPT PaHAL4 YG BRl!p4t GANDA DR ALLAH Swt. Amin , Z cuman ManuZIa b!aza yG tag tau 4pa2 n mnCOba MenCAR! TaU .
Maret 23, 2012 pukul 3:15 pm
Alay detected !!!
Oktober 6, 2010 pukul 3:51 am
apakah mandi junub saya syah apabila saya berwudu di dalam WC soalnya saya malu jika saya di tau kalau saya lagi mandi junub sama orang lain/ orang tua saya. jadi itulah saya di dalam WC berwudu! mohon di balas
Oktober 14, 2010 pukul 3:58 am
Sebagian ulama membolehkan asalkan kamar mandinya dilengkapi dg toilet
Oktober 6, 2010 pukul 3:53 am
apakah harus mandi wajib jika air mani saya warna bening dan hanya sedikit keluar?
Oktober 17, 2010 pukul 12:24 am
air mani berwarna putih dan keluar terasa nikmat. wajib mandi.
bila yang keluar bening karena terangsang. maka tidak mandi junub.
semoga bermanfaat saudaraku.
Oktober 17, 2010 pukul 12:21 am
jazakAllah khairan katsiran
Oktober 31, 2010 pukul 1:11 pm
assalamualaikum……..!!!!!!
saya mau tanya,apa dalam wudu seblum mandi junub harus niat wudu ?????
Oktober 22, 2010 pukul 12:27 am
klo masalah keramas diwajipkan pa g?
dlm ta2cara mndi junub
November 7, 2010 pukul 6:51 am
saya sudah bersuami. setelah dengan berhubungan suami saya pernah demam, panas dingin, mual-mual pusing, sampe ga bisa bangun dari tidur, jadi ga bisa mandi, padahal sholat kan ga boleh ditinggal walaupun kita sakit, solusinya gimana ya…
November 7, 2010 pukul 6:54 am
mohon dibalas…
November 8, 2010 pukul 8:49 am
Jika memang keadaan anda tidak memungkinkan untuk mandi maka tayammum saja. Jangan sampai gara-ara mandi kondisi kesehatan anda menjadi memburuk. anda menjadi memburuk. Dalilnya adalah sabda Rasulullah SAW berikut ini:Dari Jabir ra berkata: Kami dalam perjalanan, tiba-tiba salah seorang dari kami tertimpa batu dan pecah kepalanya. Namun (ketika tidur) dia mimpi basah. Lalu dia bertanya kepada temannya, “Apakah kalian membolehkan aku bertayammum?” Teman-temannya menjawab, “Kami tidak menemukan keringanan bagimu untuk bertayammum. Sebab kamu bisa mendapatkan air.” Lalu mandilah orang itu dan kemudian mati (akibat mandi). Ketika kami sampai kepada Rasulullah SAW dan menceritakan hal itu, bersabdalah beliau, “Mereka telah membunuhnya, semoga Allah memerangi mereka. Mengapa tidak bertanya bila tidak tahu? Sesungguhnya obat kebodohan itu adalah bertanya. Cukuplah baginya untuk tayammum…” (HR Abu Daud 336, Ad-Daruquthuny 719).
November 11, 2010 pukul 9:18 am
apakah cara tayamum junub sama dengan tayamum berwudhu…? terimakasih banyak
November 15, 2010 pukul 4:39 am
Caranya Sama.
November 12, 2010 pukul 9:35 am
apakah sama tayamum zunub dengan tayamum wudhu?..terimakasih…..mohon dibalas
November 12, 2010 pukul 9:42 am
mohon di balas…..
Desember 23, 2010 pukul 12:22 pm
Mudah2an Hadit ini membantu anda ;
Dari Sa’id bin Abdurrahman bin Abza dari ayahnya, ia berkata, “Ada seorang laki-laki datang ke rumah Umar ibnul Khaththab, lalu berkata, ‘Sesungguhnya, aku ini sedang menanggung janabah, tetapi aku tidak mendapatkan air.’ Ammar bin Yasir berkata kepada Umar ibnul Khaththab, ‘Tidakkah engkau ingat bahwa kami dalam suatu perjalanan (dalam suatu riwayat: dalam pasukan infantri, lalu kita junub 1/88), yakni aku dan engkau. Engkau tidak shalat, sedangkan aku berguling-guling di tanah, lalu aku kerjakan shalat, kemudian aku ceritakan hal itu kepada Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam., lalu Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, ‘Cukup bagimu (wajah dan kedua telapak tangan/dan punggung tangan) demikian ini. Beliau lalu memukulkan kedua telapak tangannya ke tanah kemudian meniupnya dan beliau mengusapkan kedua telapak beliau ke muka (wajah) dan telapak beliau (dan punggung tangan hingga pergelangan).” [Dan diriwayatkan oleh Ibnu Khuzaimah di dalam Shahih-nya (266, 267) secara ringkas, “Tayamum itu satu pukulan/tepukan untuk wajah dan kedua telapak tangan.”] ( Ringkasan Shahih Bukhari )
Wa Allahu ta’ala ‘Alam
Mei 9, 2011 pukul 2:07 am
Caranya sama
November 22, 2010 pukul 12:40 pm
bolehkah mandi junub dengan air hangat? trim
Desember 14, 2010 pukul 3:32 am
Boleh krn tidak ada larangan. Wallahu a`lam
Mei 5, 2012 pukul 8:58 pm
<<<<<<<>>>>>>
Desember 13, 2010 pukul 1:55 am
bagaimana jika selama ini saya tidak tau bahwa mandi junub harus berwudhu,..apakah shalat saya selama ini sah???
Desember 14, 2010 pukul 3:33 am
Sah krn belum tau, wallahu a`lam
Desember 18, 2010 pukul 3:09 pm
tentu ada alasannya mengapa kita diwajibkan mendi junub setelah berhubungan badan?
Apakah artinya air mani itu suatu najis, sehingga kita dainggap mendapatkan hadast besar ketika keluar air mani? bukankah kita terbuat dari air mani?
mohon penjelasannya
Desember 28, 2010 pukul 4:44 pm
Mani tidak najis, namun hukum bagi orang yang mengeluarkan mani adalah wajjib mandi janabah. Jadi mandi wajib itu bukan krn mani itu najis akan tetapi krn hukum atas keluarnya cairan yang namanya mani tsb. wallahu a`lam
Desember 18, 2010 pukul 3:58 pm
mohon penjelasannya lewat e-mail, thanks.
Desember 27, 2010 pukul 8:35 am
saya g tw cara mandi wajib,,, tolong jelaskan……
Desember 28, 2010 pukul 4:36 pm
Seperti artikel diatas.
Januari 7, 2011 pukul 6:17 am
ijin copy-paste..
Januari 12, 2011 pukul 6:21 am
Silahkan
Januari 8, 2011 pukul 6:08 pm
saya mau bertanya apakah mandi zunub boleh di tunda untuk beberapa jam ?
Januari 9, 2011 pukul 11:19 am
bila saat mandi wajib tiba2 saya kencing apakah harus mulai dari awal?
Februari 9, 2011 pukul 7:40 am
ikutan nanya nih.. klo hnya tersedia air 1 ember yg ukuranya kurang dr 2 qulah / 216 liter gmn cara mandinya? apakah kalo airnya kembali/nyiprat ke ember kembali itu tdk sah mandi wajibny? trmkasih…
Februari 11, 2011 pukul 1:42 pm
Assalamu’alaikum…
Sya mau tanya, apa saja yg mewajibkan wanita untuk mandi junub?? Kalo laki-laki kan jelas mengeluarkan mani, klo wanita bgmn?? Apakah wanita jg mengeluarkan mani?? Gmn klo tdk berhubungan badan tapi trangsang??
Februari 17, 2011 pukul 1:32 pm
assalamu’alaikum
kok banyak versinya yaa? kalau ustad sendiri menggunakan yang mana? mohon dijawab
Februari 21, 2011 pukul 12:47 am
Seperti artikel yang diatas
Februari 19, 2011 pukul 2:50 am
assalamualaikum mohon infonya
Kalau maaf ( onani )
itu harus mandi ?
Februari 21, 2011 pukul 12:47 am
Bila keluar mani maka tentu wajib mandi.
Februari 22, 2011 pukul 3:00 pm
Ustad bisa di perjelas gak tata cara mandi Junub ?
Terus tuangin air ke kepala harus pake tangan atau pake gayung ?
Kalau pake air keran boleh gak ?
Tolong Ustad dibales.
Aku dari sd sampe sma sekarang ternyata mandinya salah.
Tolong di bales Ustad.
Terimakasih.
Februari 22, 2011 pukul 3:04 pm
Ustad maaf ketinggalan 1 pertanyaan..
Kalau setiap mandi, niatnya mandi junub boleh gak ?
Terima kasih.
Februari 27, 2011 pukul 8:31 am
assalamualaikum..
saya mau nanya pa ustad.
hal-hal yang membatalkan mandi junub itu apa aja ?
misalkan dalam melaksanakan mandi junub, tiba2 keluar air kencing (tdk disengaja) apakah mandi junub itu batal dan harus mengulangnya dari awal ?
Maret 25, 2011 pukul 12:41 am
ASK. Disebutkan dalam artikel di atas, bahwa disunnahkan tidak memakai handuk setelah mandi junub. Lalu kita harus bagaimana untuk mengeringkan badan? Apakah menunggu hingga badan kering atau langsung pakai baju walaupun masih basah?
Maret 27, 2011 pukul 11:39 pm
bagaimana bunyi niat mandi janabat yg dinjurkan rasul?dan apakah mandi junub sah klo air di siram di atas kepala dan mengalir keseluruh tubuh dengan air yg keluar dari kran bak mandi?tolong beri pencerahan agr saya tdk salah dlm bersuci. Ttd m.nur bin m.amin di radio komunitas petani dan pendidikan mjbs seulangke fm kuta meuligou sawang aceh utara hp 085310641972 http://mjbsfmmeuligoutv.blogspot.com
April 3, 2011 pukul 5:52 pm
Versinya kok banyak ya…
Kalau saya mandi junubnyacma menyiram seluruh anggota badan…
Kira2 sah ngak ya…
April 3, 2011 pukul 11:07 pm
niat mandi wajib yang benar apa ?
April 5, 2011 pukul 4:53 am
numpang tanya..
setelah berwudhu, niat do’a sesudah wudhunya dibaca kapan?
tolong cepat ya..
mksh
April 7, 2011 pukul 8:53 pm
Aslm.. saya mau tanya..
Apa rambut kepala wajib disiram/dibasahi seluruhnya.. atau hanya hngga trasa trkna kulit kepala? Syukron,,
April 12, 2011 pukul 4:36 pm
maaf,,,sya mau nanya….mengcapkan niatnya sblm mmbasuh kedua tngan pa gmna ya,,,,??
April 16, 2011 pukul 7:21 am
Assalamu’alaikum. Dalam wudhu ada niatnya. Nah, apakah niat wudhu itu juga diniatkan dalam hati di tengah2 proses mandi junub. Terima kasih.
April 18, 2011 pukul 4:38 pm
Apakah saat memulai mandi junub harus membaca bismillah kemudian do’a mandi junub setalah itu baru melakukan hal yang diatas?
Dan do’a mandi junub seperti apa??
Saya tidak tahu..
Harap kasih tau?
Terimah kasih
April 27, 2011 pukul 9:29 am
terimakasiH IlMUnya. .
Ijin c0py ‘paste. .
Mei 24, 2011 pukul 2:52 pm
Slahkan akh,smg bermanfaat
Juni 24, 2011 pukul 9:26 am
jjjjjjjjjjjjjjjj
April 30, 2011 pukul 9:17 am
Assalammualaikum wr.wb.
postingan yang amat bermanfaat…
saya izin untuk meng-copy dan mempostingnya di blog saya. untuk bisa saya publikasikan kepada saudara muslim follower blog saya.
dengan catatan saya akan mencantumkan link wordpress anda.
terimakasih.
jazkum…
Mei 12, 2011 pukul 1:22 am
saya ingin bertanya.. saya mau sholat ketika saya sudah mandi besar..apakah saya di haruskan berwudlu lagi..
tolong jawabanya… Sukron katsier..
Mei 31, 2011 pukul 3:17 am
ass.wr.wb
klo mandi junub berulang-ulang karena takut mandinya belum sempurna gimana? mohon di jawab..
wass.wr.wb
Juni 2, 2011 pukul 5:41 am
sesudah beres mandi ..ada gak do’a mandi junub….
dan setahu saya mandi junub itu niat nya gak boleh putus… sampai selesai…
mohon jawabanYa….
Juni 19, 2011 pukul 11:29 pm
master ijinkan saya intuk menyebarkan kebaikan ini di Forum
semgoga menjadi amal jariyah bagi anda yang sudah menyebarkannya disini
Juni 20, 2011 pukul 12:52 am
Silahkan.. semoga bermanfaat
Mei 13, 2015 pukul 3:25 pm
Assalamualaikum ustaz..sy tumpang bertanya..sy berwhuduk sunat mandi wajib dgn sempurna dan mandi juga sempurna.cuma persoalan nya ketika sy sedang nak habis mandi wajib terlintas dihati nak ulang mandi wajib semula kerana was was..tetapi sy tidak ulang mandi wajib.sy teruskan juga..apakah sah mandi wajib sy kerana terlintas nak ulang mandi sedangkan sy tidak ulang sedikit pun..wassalam
Juni 23, 2011 pukul 6:50 am
Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Saya mau bertanya!
Setelah selesai mandi junub, kita menemukan seperti bekas cat dibagian tubuh kita.
Apakah mandi junub kita sah?
Mohon penerangannya!
Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Juni 24, 2011 pukul 9:25 am
hhhhhhhhhhhhhhhh
Juli 3, 2011 pukul 3:23 pm
asslamau alaiku WR wb
pak ustad saya mau bertanya, bila mandi junub itu air yang di gunakan apakah harus air yang suci.
wassalamu alaiku Wrwb
Juli 6, 2011 pukul 1:41 am
Assalamu’alaikum
saya mau bertanya :
apakah ada bacaan-bacaan tertentu yg harus di ucapkan di dalam mndi wajib ?
Juli 15, 2011 pukul 5:40 pm
Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh
Saya mau bertanya!
Sewaktu berwudu apakah kita perlu membaca niat berwudu?
Mohon penjelasanya!
Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Agustus 15, 2011 pukul 4:13 pm
Tidak perlu karena niat letaknya di hati dan tidak utk diucapkan
Juli 3, 2017 pukul 5:02 am
Apa Boleh mencuci tangan dengan sabun setelah membasuh kemaluan bukan menggosokan tangan di lantai atau di tembok..?????
Agustus 4, 2011 pukul 1:46 am
Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.
saya mau bertanya,
apakah dalam mandi wajib diperbolehkan menggunakan sabun mandi?
Agustus 5, 2011 pukul 12:45 am
aslkm wr.wb.
bgaimna bunyi niat mandi janabat(junub) yg di anjurkan oleh nabi mehammad SAW,?
sya sring mnggunkan bcaan ini,ketka saya mandi janabat (junub):
“Nawaitu husllal lirofengil hadatsil junubi fardu lillallahi tha’ala”
apakah saya sdah bnar dngan mmbaca niat tersbut???
demikian, mhon dbalaz mllalui situs e-mail saya
trimakasih
wasalm wr.wb.
Agustus 15, 2011 pukul 7:50 am
apakah setelah berhubungan intim wajib langsung mandi atau bisa ditunda sampai waktu yang ditentukan …?tolong dibls ya ustad…
Agustus 16, 2011 pukul 7:21 am
Assallamu’alaikum..
ustad mu nanya nih.
saya pernh baca d panduan berwudhu, disitu ada bacaan niat-niat berwudhunya dan itu d ambil dari sahabat rasulullah yg melihat rasul mlaksnakan wudhu. sedangkan kata ustad tidak perlu baca lafadnya yg pnting niat dlam hati dan mnurut ustadz juga bilang rasulullah itu tdk mngajarkan niat lafadnya.
saya bingung ustad bagaimna, jd mana yg bnar?? mohon jwabannya ustad.
trimakasih
wassalam.
Agustus 18, 2011 pukul 6:25 am
kl begitu tlg saya di kasih riwayat yg terdapat dalam buku tersebut utk saya periksa. Krn banyak buku yang beredar isinya tidak bisa dipertanggung jawabkan kebenarannya. maka berhati-hatilah
Agustus 17, 2011 pukul 11:28 am
assalammualaikum,
pada saat bangun setelah mimpi basah, saya sudah niat untuk mandi wajib, namun pada saat mandi dilaksanakan saya niatnya hanya ingin mandi, tetapi pd saat mandi, dari ujung rambut sampai ujung kaki insya allah tersiram oleh air, yg jadi pertanyaan, apakah mandi saya itu bisa disebut mandi wajib??
Agustus 18, 2011 pukul 6:23 am
kalau mandi anda itu dalam rangka krn habis junub maka itu sudah ternasuk niat meskitun tidak di ucapkan. krn bergeraknya anda ke kamar mandi utk menghilangkan hadats/junub itu sdh merupakan niat. wallahu a`lam.
September 19, 2015 pukul 2:42 am
mohon penjelasannya, bukankan niat itu wajib di ucapkan tapi dalam hati dan ada aturannya klo misalkan cuman niat tapi tidak di lapalkan dalam hati berarti niat sholat dari rumah ke mesjid klo lupa melapalkannya dalam hati udah sah dong.
Agustus 18, 2011 pukul 8:35 am
asslamu ‘alaikum pak ustadz saya mau tanya.
kemarin malam kan saya junub, nah tadi shubuh saya mandi junub, lalu saat saya sedang melaksanakan mandi yakni saat saya menggosok-gosok bagian bawah kemaluan, saya suka merasa geli. nah pada saat selesai mandi junub yakni saat mencuci kedua kaki, saya merasakan ada cairan yang keluar dari kemaluan saya tapi tidak dengan terpancar dan tidak disertai perasaan nikmat tapi saya merasakan agak sedikit lemas, lalu saat saya telah memakai celana dalam, cairan itu keluar lagi pak ustadz.
yang ingin saya tanyakan, cairan yang keluar ini apa pak ?!
apakah saya harus mandi junub lagi pak ustadz ?!
mohon bimbingannya. . .
wassalam
Agustus 19, 2011 pukul 2:12 am
asslamu ‘alaikum pak ustadz saya mau tanya.
kemarin malam kan saya junub, nah tadi shubuh saya mandi junub, lalu saat saya sedang melaksanakan mandi yakni saat saya menggosok-gosok bagian bawah kemaluan, saya suka merasa geli. nah pada saat selesai mandi junub yakni saat mencuci kedua kaki, saya merasakan ada cairan yang keluar dari kemaluan saya tapi keluarnya tidak terpancar dan tidak disertai perasaan nikmat, tapi saya merasakan agak sedikit lemas, lalu saat saya telah memakai celana dalam, cairan itu keluar lagi pak ustadz.
yang ingin saya tanyakan, cairan yang keluar ini apa pak ?!
apakah saya harus mandi junub lagi pak ustadz ?!
mohon bimbingannya. . .
wassalam
Agustus 20, 2011 pukul 6:41 pm
Saya mau nanya apakah hukumnya mengeluar kan air mani dengan sengaja(dengan tangan kita sendiri sampai keluar air mani) tlng di balas ustad,,,,,,,,,blas lewat e mail aja ya ustad sekali lgi mhon dibalas
Agustus 22, 2011 pukul 5:30 am
assalamu ‘alaikum pak.
saya sedang mengalami sedikit kendala nih pak
pada jam 03.30 saya kan makan sahur, nah setelah itu saya tertidur selama 30 menit, saat tertidur saya mimpi basah pak, lalu saya sgera mandi junb. selesai mandi sya shalat shubuh dan tadarus Al-Qur’an, nah sesudah itu saat jam 6 saya tertidur kmbali pak, dan saat saya tertidur, sya beberapa kali merasakan seperti ada dorongan dari kemaluan saya seperti keluarnya mani yang terpancar dan saya merasakan lemas, tpi saat sya bangun tadi jam 9, saya periksa tidak ada basah di celana dalam saya tapi saya melihat ada beberapa titik bekas cairan kering yang menempel di celana dalam, dan kemaluan saya sedang tegang pak karena menahan ingin kencing.
apakah jika tadi ada cairan yang keluar, ini cairan apa pak ?!
madzi atau bukan ?!
dan apakah saya wajib mandi kembali atau tidak pak ?!
mohon penjelasannya pak, saya sedang ragu.
Agustus 25, 2011 pukul 5:49 am
insyaallah itu madzi dan tidak usah mandi junub lg. Wallahu a`lam
Agustus 22, 2011 pukul 7:31 am
ustad saya mau tanya……..tapi mohon sekali di jawab ya ustad…
klo kita mandi junub atau mandi wajib itu……..
pakai basahan atau pakai pakain gitu pas mandinya…….
atau gk pake apa2 pas mandi junub tsb……
tolong di jawab ya ustad
Agustus 25, 2011 pukul 5:47 am
Tidak pakai tdk apa2, asal kamar mandinya tertutup rapat. wallahu a`lam
Agustus 22, 2011 pukul 8:41 am
Assalamualaikum Wr.Wb
Ustad, dari tata cara mandi junub diatas, ada hal yang sedikit salah dari mandi junub yang saya terapkan.. Seperti membersihkan tangan, saya dengan mencelupkan lalu membersihkannya tiga kali.. sedangkan saya baru tau kalau harus di siram dari gayung.. dan membersihkan kemaluan yang seharusnya dengan tangan kiri saya dengan tangan kanan..
dan itu semua baru saya ketahui sekarang.. apakah mandi junub nya sah ? dan saat bulan puasa, dan ingin mandi junub setelah imsak, apakah kita harus sikat gigi ? Masalahnya saya takut ada sisa pasta gigi yang tertelan.. Mohon sekali penjelsannya ustadz.. Terima kasiih..
Agustus 22, 2011 pukul 8:52 am
Mohon sekali atas penjelsannya ustadz..
Agustus 25, 2011 pukul 5:44 am
Mandi junub anda sah, krn syarat sahnya mandi junub adlah rtanya air ke seluruh permukaan tubuh. Adapun selebihnya adalah perkara afdhaliyah (keutamaan). Bersiwak atau gosok gigi di siang hari puasa boleh2 saja. hany saja anda perlu berhati2 agar tidak tertelan pastanya.. Wallahu a`lam
Agustus 27, 2011 pukul 3:04 pm
dari hamba allah…..
begini saya tdk prna mand wjb ttp saya mengerjkn printh allah sprti puasa trawe slat 5wktu .ttp saya bru thu klo kta tdk mnd wjib shlat kt tdk sh,ap kh semua it tk sah pk kiayi karna sya tdk tau
November 1, 2015 pukul 8:17 am
Ustadz apakah kita mandi wajib whudu nya di dalam wc atau di luar, soalnya di wc saya ada tempat bab nya..??
Agustus 28, 2011 pukul 7:43 am
pak ustadz, jika saya sedang smsan dengan pacar saya, terus syahwat ana naik sedikit, nah lama-kelamaan ada cairan lengket yang keluar dari kemaluan saya dan saya lemas sejenak, tapi cairannya tidak keluar dengan memancar, apakah ini madzi atau bukan pak ustadz ?!
apakah saya harus mandi junub ?
Agustus 29, 2011 pukul 3:51 pm
Assalamu’alaikum…
ana mau nanya,kalo saat pembersihan
kemaluan menggunakan sabun apa itu diluar
sunnah ?
trus stelah slesai mandi junub dilanjutkan dengan
mandi seperti biasa pakai shampo,sabun dll
apa dibolehkan ?
syukron wassalam..
September 10, 2011 pukul 2:13 am
Memakai sabun, sampo dsb boleh digunakan pd saat mandi junub, jd tidak perlu mandi lg krn mandi junub itu sudah cukup. wallahu a`lam
September 1, 2011 pukul 11:59 pm
bolehkan kita mandi junub dengan membasuh sebagian tubuh saja kemudian wudlu dan shalat, setelah shalat lalu melanjutkan mandi junub yang td belum sempurna airnya??
September 10, 2011 pukul 2:11 am
Tdaik boleh. Syarat sahnya mandi junub adalah air dipastikan rata mengenai seluruh permuhaan tubuh termasuk kulit kepala yg tertutupi rambut sekalipun. walllahu a`lam
Juni 11, 2012 pukul 3:59 pm
mas baca dulu artikelnya baru nanya!
Juli 3, 2017 pukul 4:58 am
Apa boleh habis membersikan kemaluan mencuci tangan dengan sabun bukan ke lantai atau ke tembok..???
September 10, 2011 pukul 3:52 pm
Ustadz jika mandi wajib dilakukan setelah adzan subuh, gimana dengan puasa saya
September 15, 2011 pukul 9:02 pm
Terima Kasih Atas Penjelasannya….
September 19, 2011 pukul 7:52 am
Assalammualaikum wr wb pak ustad
saya sdh membaca artikel di atas + jawban2 dr pak ustad, dan dr sn saya smpulkn bahwa mndi wjib it ckup sderhana, namun bgtu msh ad yg saya rgukan, dan tdk saya tmukan d artikel / jwbn2 sblm nya, yaitu:
1. Apkah blh jika dlm mandi junub kita mnambhkn bhan2 nya? Contoh : ktika membersihkan kemaluan qt memakai sbun sirih, ktika membsuh rmbut qt memakai shampoo + c0nditi0ner, dan ktika menyiram sluruh tbuh qt memakai sabun, dan tmbahan2 lainnya spt mengg0s0k gi2, memakai sbun muka, dll ?
2. Jika ktika sdang mandi junub trnyta saya buang air kcil / kentut / bahkan BAB, apkh saya hrz mengulang mandi saya dr awal? Apkh mandi saya ttp sah wlwpn tdk diulang?
3. Saya pnh / bhkn sering mendengar bahwa wnta yg sdg haid d larang u/ mem0t0ng rmbut & ku2, dan jika trnyta trlupa, p0t0ngan2 rmbut / ku2 it hrs ikt d bw mandi. Apkh it bnar dan ad ayat / hadis yg mengatakn hal tsb? Jika bnar, apkh rmbut yg lpas dg sndri na (r0nt0k) jg hrz dimandikan?
4. Apa bnar saat haid d lrg kramas?
M0h0n dg sangat jwbn na pak ustad agar saya tdk ragu lg
Oktober 10, 2011 pukul 8:48 am
1. boleh
2. sah
3. wallahu a`lam
4. wallahu a`lam
September 27, 2011 pukul 10:34 am
isa
September 27, 2011 pukul 3:26 pm
Assalamualaikum Wr Wb
terima kasih atas infonya bos… sekarang saya sudah paham dengan semua tata cara mandi junub
September 27, 2011 pukul 3:30 pm
Assalamualaikum Wr Wb
nice info man
Oktober 4, 2011 pukul 10:21 am
Assalamu’alaikum
apakah benar niat dalam hati utk mandi junub tu bgini
“nawaitul ghusla ‘a lirof il hadatsil akbari fardhol lillahi ta ‘alaa”??
mohon jawabannya donk ustad, soalnya sy pernah baca niatnya begitu. tp setelah baca artikel ini, kok katanya g usah diucapkan, cukup dalam hati?
>semoga artikel ini bermanfaat….<
Oktober 10, 2011 pukul 8:46 am
bisa tp tdk mesti begitu. krn niat tidak diatur lafadznya. yg penting latar belakang kita melakukan itu krn ingin melepaskan hadats besar.
November 15, 2011 pukul 6:25 am
Assalamualaikum Wr Wb.
bgmn jika sesudah mandi junub kita teruskan dengan mandi seperti biasa, seperti pakai sabun, sampoo dll.
November 30, 2011 pukul 12:03 pm
Niat nya mandi junub itu gimana ya ?
Saya tau tp takut salah
Trus kalo mandi nya keramas aja trus sama menyiram tubuh sah gak ya?mohon di bls , terima ksih
Desember 2, 2011 pukul 11:46 am
terimah kasih
atas infox……
Desember 4, 2011 pukul 4:50 am
assalamualaikum WR WB pa sy mau bertanya..? Kalau mandinya pake keran gax pake gayung gimana tuh pak sah apa enggak mandinya…? Sekian dan terima kasih
wasalam….,
Januari 7, 2012 pukul 12:43 pm
pak ustad tanya : saya ketika mandi wajib kan berwudhu.apakah ketika berwudhu sambil telanjang boleh. mohon penjelasannya..sukron
Januari 27, 2012 pukul 8:28 am
assalamualaikum warrahmatullah wabarakatuh..
saya ingin bertanya, apakah mandi junub harus menggunakan air yang berada di kolam/bejana?
apakah boleh menggunakan air dari shower/keran?
mohon penjelasannya..
terimakasih..
Februari 3, 2012 pukul 10:52 am
Mau tanya nii mas,,
apakah saat mandi junub tidak diharuskan menggosok (membersihkan) seluruh tubuh dengan sabun mandi? sebelum melakukan langkah akhir dari mandi junub tsb yaitu mencuci kedua kaki..
mohon bantuanya…
terima kasih..
Februari 6, 2012 pukul 7:52 am
alhamdulillah nambah ilmu lagi …..:
Kesimpulan cara yang kedua ( saya cuplik pada artikel di atas ) : ……
1. Menuangkan air ke kedua telapak tangannya lalu mencuci keduanya sebanyak dua atau tiga kali.
2. Mengambil air dengan tangan kanannya lalu menuangkannya ke tangan kirinya, lalu beliau mencuci kemaluannya dengan tangan kirinya dan juga mencuci bagian tubuh yang terkena kotoran (madzi atau mani).
3. Menggosokkan tangan kirinya itu ke lantai atau dinding atau tanah untuk membersihkannya, sebanyak dua atau tiga kali.
4. Berkumur-kumur dan menghirup air ke dalam hidung lalu mengeluarkannya.
5. Mencuci wajah lalu mencuci kedua tangan sampai ke siku.
6. Lalu menyiram kepala sebanyak tiga kali siraman.
7. Menyiram seluruh bagian tubuh yang belum terkena air.
8. Bergeser dari tempatnya berdiri lalu mencuci kedua kaki.
pada point 4,5,6 adalah point berwudhu dan pastinya membasuh kaki 3x juga, nah ketika kita selesai berwudhu kemudian kita melakukan yang ada pada point 7 apakah kita masih tetap mencuci kedua kaki seperti pada point 8… ??? cucinya berapa kali …. trims
Februari 9, 2012 pukul 5:20 pm
assalamualaikum..
saya mau tanya, ketika wudhu apakah kita wajib menggunakan busana lengkap?
terimakasih sebelumnya..
Maret 16, 2012 pukul 9:47 pm
assalamualaikum.wr.wb….
mohon maaf sbelumx…… pernah saya dengar bahwa ktika mandi junub, tdak d perbolehkan tubuh kita mengenai percikan air siraman tubh kita…..
mohon penjelasanx….
terima kasih sblumx….
wassalamualaikum.wr.wb..
Maret 19, 2012 pukul 11:07 am
No 9 .Disunnahkan untuk tidak mengeringkan badan
dengan kain handuk atau kain apa saja untuk
mengeringkan badan itu.
Pertanyaannya ,lalu di keringkan dgn apa ?
Terus dari kamar mandi menuju kamar di tutup dgn apa tubuh kita kalau tidak ditutup dgn handuk ?
Maret 22, 2012 pukul 2:25 am
terima kasih atas infonya
mau nanya,,,,,,gimana klo, kt smntara mndi junub trus keluar air kencing,,,,,apa kita harus mngulang mandi junub dr awal???
mohon penjelasannya pak ustadz…..thanksssssssssssssssssssss
Maret 25, 2012 pukul 4:19 am
assalamu’alaikum, mau tny?
saya sedang mempelajari ilmu biologi, tentang alat kelamin perempuan dan laki-laki..
kata2/sebutan alat kelamin tsb sering terlintas/terbayang ketika saya mandi,wudhu atau pun shalat..tapi tidak terucap melalui lisan.
sah kan mandi atau shalat saya tersebut?
Mei 31, 2012 pukul 5:03 am
mohon ijin copy paste ya..thanks
Juni 25, 2012 pukul 4:21 pm
Silahkan semoga bermanfaat
Juli 8, 2012 pukul 11:00 am
Maaf pak ,sy mau tanya . . Apakah setelah mandi junub itu dilanjutkan dg mandi biasa dan jika kita niatnya mandi junub tetapi tdk wudlu itu apa diperbolehkan ? Dan td sy bc diatas tdk bleh menggunakan handuk/kain utk mengeringkanya,,bgaimana jk tdk bleh dikeringkan dg handuk/kain? Mohon jawb.anya
Juli 19, 2012 pukul 3:46 am
Assalamualaikum ustadz. semoga ustadz selalu berada dalam lindungan Allah SWT.amien.begini ustadz jika saya mndi wajib, prosesnya seperti ini:
1. saya berniat mandi wajib.
2.air kemudian saya tuangkan diatas kepala sampai dengan keseluru tubuh hingga sampai merata/terkena air semuanya.
3.kemudian saya memakai sabun, dgn kata lain menyabuni badan layaknya orang yang mandi biasa.
4.lalu saya bilas lg dengan air untuk menghilangkan sabun td seperti orang yang mandi biasa juga.
terkadang saya mandi tanpa menggunakan busana sama sekali dengan asumsi agar dapat yakin supaya air dapat mengena keseluruh tubuh.
pertanyaannya adalah sahkah/benarkah secara syar’i cara mandi wajib saya ?
Juli 24, 2012 pukul 4:13 pm
Sy pernah dengar ceramah yg mengatakan ketika membasuh seluruh tubuh kita saat mandi junub , tetesan airnya tidak boleh mengenai bak air untuk mandi junub karena air dalam bak air itu sdah kecampuran najis . Makanya harus sedia 2 bak air , bak yg kedua untuk bilasanya dan jika tdak maka mandinya tidak sah . Apa itu benar atau tidak , sdangkan sy tnggal di kos2an yg klo mandi tu paling tdak hanya pakai 1 ember saja kecil lagi . Mohon penjelasannya ustadz
September 9, 2012 pukul 10:50 pm
assalamualaikum.
apakah mandi junub harus menggunakan air 2qullah?
Walaikumsalam
Oktober 22, 2012 pukul 12:23 pm
as..wr..wb.. maaf kalau bisa sekalian sama doanya dong
Desember 3, 2012 pukul 5:36 am
bro,bila ditengah mandi junub kita kentut apa hrs diulang mandix?trims.
Desember 24, 2012 pukul 8:20 am
pak ustad saya sudah melakukan mandi junub saya masih ragu – ragu soalnya ketika mandi junub ada cd kakak saya yg sedang haid apakah mandi junub saya?
Desember 25, 2012 pukul 2:12 pm
assalamualaikum.
Kalau saya mandi junub air yg di alirkan ke tubuh selalu mucrat ke dalam bak yg berisi kan air untuk mandi junub karena kamar mandi saya kecil dan setiap mandi junub airnya selalu masuk ke bak apakah mandi junub saya sah
Januari 26, 2013 pukul 4:08 pm
Ijin share…..min…
Mei 2, 2013 pukul 9:38 am
silahkan
Mei 23, 2013 pukul 9:42 pm
I absolutely love your website.. Great colors & theme.
Did you create this site yourself? Please reply
back as I’m planning to create my own website and would like to find out where you got this from or just what the theme is named. Cheers!
Mei 27, 2013 pukul 6:42 am
Makasih ya atas ilmunya, sya jadi tau cr mandi keramas yg benar 😉
Juni 14, 2013 pukul 8:42 am
Assalamualaikum,
Ustads saya ingin bertanya, ketika kita sudah menunaikan mandi junub laluh tiba-tiba air mani tersebut keluar lagi. pertanyaanya, haruskah lagi kita mandi junub lagi ?…
wassalam
Juli 5, 2013 pukul 10:15 am
assalamualaikum
ustad..
jika pada saat mandi junub kita berbicara apakah mandi junub tsb. batal..
terimakasih..
wassalamualaikum
Oktober 10, 2013 pukul 7:28 am
thanks mas ini udah cukup jelas
Juli 23, 2014 pukul 6:59 am
itu yang cara
1.niat
2.cuci tangan 3x
3.tangan kiri membasuh kemaluan 3x
4.tangan kiri gosokan ke tembok/ lantai 3x
5.kumur dan hirup air dan kelaurakan
6.membasuh wajah dan membasuh kedua tangan sampe ke siku
7.siram kepala 3 x
8.mencuci kaki
itu bener bukan tapi kok dari cara kedelepan itu salah satunya gak ada mandi emg itu benar ????
Januari 21, 2015 pukul 1:47 pm
apakah apabila air bekas mandi air junub muncrat ke dalam bak mandi,apakah air dalam bak mandi tersebut harus di buang?
Maret 30, 2015 pukul 7:17 am
asalamualaikum wr wb pak ustad apabila kita telah keluar air mani terus keluar air mani lagi berapa kali kah harus mandi wajibnya tolong jelaskan wasalamualaikum wr wb
Maret 30, 2015 pukul 7:39 am
ada satu lagi yang tertinggal,tetapi saat itu aku masih belum tau bagai mana cara mandi wajib
Juli 7, 2015 pukul 7:51 am
nice articel.
sangat bermanfaat
Juli 7, 2015 pukul 7:51 am
nice articel.
sangat bermanfaat..
Juli 23, 2015 pukul 3:23 pm
Alhamdulillah sy jd bertambah ilmu,sukron.
Agustus 16, 2015 pukul 5:13 am
Assalamualaikum.
Saya ingin bertanya..ketika saya selesai mandi wajib..saya lihat cermin dan ternyata jerawat saya mengeluarkan darah. Berhubung yg saya tahu darah itu adalah najis.. Saya sempat berpikir apakah mandi wajib saya sah ketika saya selesai mandi wajib ada darah di muka saya krn jerawat saya? Trims.
Wassalamualaikum
September 19, 2015 pukul 2:36 am
Assalamualikum wr wb.
mau tanya, niatnya itu sebelum kena air apa pas cusi kedua tangan ?
saya suka bingung
Oktober 13, 2015 pukul 5:21 pm
Bagaimana untuk bersolat jika seseorang ITU melakukan onani berulang Kali…adakah dia harus mandi wajib berulang Kali juga?
Desember 8, 2015 pukul 5:38 pm
Kan saat mandi junub ditengah tengah mandi ada wudhu lalu wudhu twesebur hatus menggunakan niat wudhu atau tidak usah
Februari 1, 2017 pukul 12:00 am
[…] Karena menunaikan mandi junub itu adalah termasuk ibadah kepada Allah Ta’ala, maka disamping harus dilakukan dengan ikhlas karena Allah semata, juga harus pula dilaksanakan dengan cara dituntunkan oleh Rasulullah sallallahu alaihi wa aalihi wasallam. Dalam hal ini terdapat beberapa riwayat yang memberitakan beberapa cara mandi junub tersebut. Riwayat-riwayat itu adalah sebagai berikut dikutip dari SAMUDERAILMU: […]
Mei 14, 2017 pukul 11:55 am
Apakah wudhunya harus baca niat wudhu juga???
Mei 14, 2017 pukul 11:57 am
Asslamuallaikum wr wb
Apakah pada saat wudhu baca miat wudhunya juga???
Mei 27, 2017 pukul 1:04 am
assalmualikum mau tanya berapa kali kah kita membasuhi tubuh ketika mandi waji
Juni 5, 2017 pukul 7:55 am
Assalamualaikum warahmatullah wabarakatuh… Pak ustadz, pada saat sy ingin melaksanakan mandi wajib/junub, seketika seblm mandi sy mncuci ke 2 belah tangan sy yg di yakini takut ada kotoran yg masih menempel di tlapak, jari, kuku tangan namun ditengah2 mandi wajib tersebut sy lupa mncucinya sebnyk 3x & lupa mnggunakan sabun utk membntu membersihknny,
1. Apakah sah mandi wajib yg sy laksanakn tsb pak ustadz ?
2. Apakah diwajibknny mnggunakn sabun utk membantu dlm membersihknny ?
Ats pnjlsnnya sy ucapkn trm ksh wasalam…
Juli 3, 2017 pukul 5:08 am
Apakah boleh mencuci tangan dengan sabun setelah membasuh kemaluan..??? Dengan tidak menggosokan tangan ke tembok maupun lantai
Agustus 1, 2017 pukul 7:28 am
Kalau membasuh kaki nya bersaman dengan wudhu apa boleh
Mei 15, 2018 pukul 11:15 pm
Assalammualaikum, untuk pas wudhu apakah harus ad niat wudhu atw tidak ? Terima kasih